Kamis, 22 Juli 2010

Pendidikan Seks Pranikah Itu Sangat Perlu!

suatu hari saya kedatangan seorang klien yang curhat, dia mengatakan, bingung sekali dengan sikap istrinya yang baru dinikahi hampir satu tahun ini.

wah masih penganten baru.! itu seru saya ketika mengetahui yang datang ternyata baru menikah belum genap satu tahun.

kenapa bisa bingung dengan istri.? lumrahlah banyak hal membuat kita bingung dengan pasangan sebab kita dibesarkan oleh dua keluarga berbeda dan tentu saja dengan pola asuh dan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda.! demikian saya berucap untuk memulai dialog.

begini bu, istri saya itu ampun deh.! kuno banget.! bayangkan dia bukan lagi remaja tapi sudah dewasa dan mempunyai suami, masa baru saya ajak nonton film BF aja sudah marah dia memaki saya, sebagai bajingan yang berdosa.! itu kata demi kata klien tersebut mengutarakan geramnnya.

dia bilang, nonton film seperti itu perbuatan dosa.! dan jika saya ajak dia berhubungan intim dengan mesra, dia bilang : saya ini tidak sopan, koq memegang-memegang ‘barang’ terlarangnya.! GILA kali ya itu istri saya, Bu.!

pembaca, sampai disini sudah mulai ngakak belum…? kita lanjut ya.!

memang anda kenal / pacaran sudah berapa lama.? akhirnya saya berhenti melongo dan mulai penyelidikan hahaaaaaaaaaaa

Bu, saya pacaran hampir satu tahun, tapi selama pacaran saya hanya bisa mengaandeng tangannya jika menyebrang jalan, kalau dicium atau dipeluk, dia bilang: nanti kalau sudah nikah baru boleh.! kalau sekarang itu dilakukan, dosa.!

dulu saya maklum, Bu.! ……… saya pikir hal itu lumrah untuk perempuan baik-baik , maka saya hormati dan semakin kagum. tapi sekarang…………….. busyet deh Bu.! tobat saya menghadapi istri kayak gitu, mending cari perempuan lain aja..

Pembaca………… apa anda juga merasa dosa jika mencium dan memeluk kekasih anda.? apa karena dia belum menjadi istri anda, maka dosa jika kita berkasih mesra dalam rambu-rambu moral yang tetap diterapkan.?

Menurut saya, bagaimana pun pendidikan sex pranikah itu sangat perlu.! bukan saja pendidikan moral pranikah yang diberikan pada calon penganten. seperti yang selama ini dilakukan oleh pasangan yang berniat menikah di gereja dan menerima sakramen pernikahan kudus. tapi pendidikan sex sangat perlu.! banyak Rumah tangga hancur karena masalah ini.! walaupun dipicu masalah lainnya, tentunya.

Nah bagaimana dengan klien saya dimuka tulisan ini.? dia beristrikan perempuan ‘baik-baik’ yang sangat tabu membicarakan dan mempraktekkan sex.! IRONIS banget ya.? sebagai perempuan dewasa, dia sangat ‘rendah’ pengetahuan tentang sex dan mungkin juga tidak mengerti sama sekali tentang hubungan intim ini. bagaimana dia bisa mendidik anaknya dikemudian hari.? jika dirinya masih tetap merasa dosa, jika melihat foto organ vital atau foto tubuh telanjang, jika demikian, pasti dia boro-boro mau beli buku pendidikan sex yang penuh gambar orang berhubungan intim, karena semua dianggap DOSA.! padahal hal ini sangat membantunya untuk mengenali tubuhnya sendiri dan kepuasan hubungan intim bersama suaminya.

duh mikirin DOSA………………????

Berdosa atau tidak berdosa, suci atau tidak suci, sebetulnya bergantung pada pikiran kita sendiri. Daripada capai memikirkan dosa atau tidak berdosa, lebih baik nikmati hidup ini dengan apa yang sudah Tuhan ciptakan dan berikan pada umatnya.


Kita mempunyai tubuh dan pikiran, sebagai manuisa yang hidup dengan berkesadaran, kita yakin hukum sebab akibat yang menjadi dasar kehidupan manusia ada pada kita, dan setiap aksi kita pasti menimbulkan reaksi positif dan negatif untuk kehidupan itu sendiri.

Nah isilah kehidupan rumah tangga kita dengan kenikmatan yang Tuhan beri, yaitu hidup sebagai pasangan yang bisa menciptakan surga duniawi, yaitu “bercinta” dengan segenap jiwa raga, singkirkan semua rasa sungkan, risih, tabu, kotor dan sebagainya. Suami atau istri kita adalah orang yang berhak sekaligus berkewajiban untuk sama-sama melakukannya.

Kita tidak perlu menjadi pemain cinta yang paling baik, tetapi cukup menjadi yang terbaik yang bisa dicapai bagi pasangan dan diri kita sendiri. Sangat perlu diingat gairah seksual tiap orang adalah unik. Sehingga kepuasan yang dirasakan tiap pasangan pun bersifat spesifik.

Kepuasan seksual juga bergantung pada gaya hidup yang mendukung kesehatan badan dan jiwa Anda. Bila ada masalah yang timbul sehubungan dengan kepuasan seksual, sebaiknya coba teliti apa yang terjadi dalam lingkup hidup kita.

Apakah ada sesuatu yang membuat kita gelisah sehingga kurang enak makan atau kurang nyenyak tidur. Atau justru perubahan sikap emosional pasangan kita, yang membuat kita frustrasi, sebab jika kita depresi dan sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, jelas akan sangat berpengaruh pada kegiatan seksual kita. Karena itu, cobalah melakukan sesuatu untuk memperbaikinya, sedapat mungkin untuk mengoptimalkan sensual dan kehidupan seksual untuk kembali bergairah dan sehat.


Sebab cinta mengajarkan pasangan untuk mengalirkan energi, lebih dari sekadar sentuhan fisik. Sehingga pasangan yang bercinta dengan batin, akan merasa- kan hubungan medan elektrik itu, bahkan ketika mereka tidak bersentuhan, atau tidak berada dalam tempat yang sama.

Tentu saja kita diharapkan berkesadaran untuk tidak terjebak dalam hukum yang menghukum diri sendiri, karena umumnya perempuan Timur masih menganggap suatu dosa besar kalau minta kepuasan seks dengan pasangannya, dan berlaku seperti seorang profesional. Nah, lepaskan perasaan itu, ciptakan usaha untuk hidup lebih baik dan dinikmati!

Seseorang yang merasa terpuaskan dan hidup dengan rasa bersyukur, akan bisa memancarkan rasa bahagia untuk orang di sekitarnya. Karena itulah, jadilah orang yang menyenangkan dengan energi kebahagiaan yang terpancar.

salam hangat untuk semua.!

sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/15/pendidikan-sex-pranikah-itu-sangat-perlu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar