Sabtu, 14 Agustus 2010

Marty Friedman

Nama Lengkap: Marty Friedman
Website Resmi: http://wwww.MartyFriedman.com
Group Band Sebelumnya: Megadeth, Cacophony, Deuce, Vixen & Hawaii
Gitar: Ibanez SZ model, Jackson Kelly Marty Friedman Signature Series, Ibanez & Fernandes
Tempat Lahir: Washington, D.C - USA
Pengaruh: Musik Jepang, Frank Marrino, Uli Jon Roth, Neil Geraldo, Brian Setzer & Brain May
Keahlian: Note Selection, Japanese/Exotic Scale, Blues, dll.

Hampir semua gitaris menilai bahwa permainan gitar yang baik adalah yang memberikan rasa/feel yang baik, speed/kecepatan bukanlah segala. Marty Friedman merupakan dewa gitar yang paling melodius dan paling berhati-hati dalam pemilihan nada (Note Selection). Seperti yang diutarakan gitaris Jason Becker bahwa setiap detik, setiap nada yang dimainkan Marty mencerminkan penjiwaan yang sangat mendalam. Semua ini dapat Anda rasakan sendiri ketika Anda memainkan salah satu dari lagu Marty.

Marty diakui dunia dengan solonya yang tematik. Album solonya "Scenes" menjadi Album Instrumental Terbaik ke-2 tahun 1993, sekaligus menjadi Gitaris Terbaik nomor 2 tahun 1993 atas solonya pada lagu "Symphony Of Destruction" (Megadeth). Sebelumnya Marty juga banyak menerima penghargaan award dari International Reader's Polls yang mensejajarkan dirinya dengan gitaris kelas dunia lainnya.

Marty Friedman sudah rekaman sejak 1980 bersama group band pertamanya Deuce, namun baru terkenal di dunia musik ketika ia bergabung dengan salah satu group band terbesar: "Megadeth" pada tahun 1990. Sungguh sebuah perjuangan yang berat bagi Marty untuk bergabung dengan Megadeth. Konon ketika Megadeth memilih calon gitaris barunya, Marty membawa perlengkapan gitarnya satu mobil truk untuk meyakinkan bahwa dia serius. Namun di luar dugaan Megadeth justru Megadeth bertambah besar berkat masuknya warna musik yang diusung oleh Marty.

Menonjolnya pengaruh Marty Friedman dapat dirasakan pada album "Rust In Peace" (Megadeth). Tahun lalu Marty memutuskan untuk meninggalkan group band Megadeth yang telah didukung lebih dari 1 dekade (10 tahun), yang kemudian diganti posisinya oleh gitaris Al Pitrelli. Kini Marty baru saja menyelesaikan album solo terbarunya dengan judul "Music For Speeding", yang kini telah beredar di Jepang dengan 2 bonus tracks. Album baru ini baru akan beredar di seluruh dunia bulan Februari atau Maret 2003. Warna musik Marty di album baru ini sudah jauh lebih modern dibandingkan album sebelumnya, di mana mixing yang dilakukan di album ini sudah sangat bagus sekali. Sejak tahun 2003 ini Marty telah pindah ke Jepang dan mencoba menjadi warga Jepang selama 1 tahun ini.

Marty sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 1987 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika dia bergabung dengan Jason Becker dalam group band Cacophony. Marty & Jason Becker dipertemukan oleh produser Mike Varney. Mike Varney menemukan Marty di bar & Jason Becker melalui rekaman demonya, akhirnya Mike Varney mencoba untuk menyatukan musik Marty yang berbau Jepang dan Jason Becker dengan pengaruh musik klasiknya yang kental. Kemudian terbentuklah group band Cacophony dengan 2 album yang menderu-deru yang sangat disegani oleh para shredder dunia yaitu "Speed Metal Symphony" (1997) dan Go Off! (1998).

Tidak dapat dipungkiri betapa besarnya pengaruh musik Jepang terhadap permainan Marty, akhirnya Marty berhasil menggaet artis New Age yang sangat terkenal yaitu Kitaro untuk menjadi produser di album new age pertamanya Marty: Scenes. Semua proses rekaman Marty di beberapa album solonya direkam di studio rekamannya Kitaro. Album tersebut diwarnai dengan orkestra ditambah dengan instrumen lain seperti biola, piccolo, cello, koto, shakuhachi, dan piano.

Apabila Anda belum mengenal Marty, Anda pantas mencoba mendengarkan musiknya yang sangat melodius, harmonis, damai, cantik dan indah. Jika di musik jazz/sax Anda menyukai Kenny G, maka di musik rock/gitar Anda akan menyukai Marty Friedman.

Pada tahun 2006 Marty merilis Album LoudSpeaker & tahun 2008 merilis Album Future Addict

Greg Howe

Nama : Greg Howe
Website : www.greghowe.com
Gitar : ESP Stratocaster, custom guitar, Gibson Les Paul, Fender Telecaster, Takamine EC132SC
Pengalaman Band : Duke, Howe II
Pengaruh Musikal : Eddie Van Halen, Steve Morse, Allan Holdsworth
Label Rekaman : Shrapnel Records


Greg Howe mulai bermain gitar pada usia 10 tahun. Pengaruh untuk menjadi seorang gitaris rock ia dapatkan dari grup rock Van Halen. Pada masa remajanya ia bermain bersama bandnya yang mengusung aliran rock di beberapa club bersama kakaknya, Al yang menjadi vocalis. Tahun 1988, pemilik label rekaman musik-musik heavy metal, Mike Varney menawarkan Greg untuk rekaman album setelah mendengar demonya. Mike Varney yang saat itu memiliki banyak gitaris-gitaris neoclassic shredd yang bernaung di labelnya memiliki sebuah pilihan baru dengan hadirnya Greg yang memainkan warna musik yang lebih ngefunk, fusion, dan cukup jazzy.

Album pertamanya berjudul 'Greg Howe' direlease. Album tersebut menampilkan Billy Sheehan pada bass dan Atma Anur pada drum. Nama Greg Howe kemudian ikut membanjiri nama-nama gitaris heavy metal yang telah lebih dulu hadir. Satu tahun berikutnya ia ikut dalam rekaman album kompilasi berjudul 'High Gear'. Album ini bukan sebuah album solo, melainkan album bersama grupnya Howe II yang ia bentuk bersama kakaknya, Al Howe. Yang menarik, album ini juga menampilkan Mike Vaney dan Jason Becker pada vocal.

Tahun 1990, album 'Now Hear This' bersama grupnya Howe II direlease. Kemudian Greg merelease album solo keduanya 'Introspection' tahun 1993. Album-album berikutnya adalah Uncertain Terms (1994), Parallax (1995), Five (1996), Ascend (1998), Hypercuity (2000). Pada tahun 1995, Greg pernah merilis album duet dengan Richie Kotzen. Album kolaborasi tersebut diberi judul Tilt. Kerjasama ini berlanjut pada tahun 1997 saat merka berdua merelease album 'Project'.

Selain sebagai solo player, Greg juga pernah menjadi pendamping Jennifer Batten sebagai gitaris Michael Jackson dalam promo tur album History. Selain Michael Jackson, Greg juga pernah menjadi gitaris dari penyanyi ganteng Enrique Iglesias pada turnya tahun 2000. Kemudian mendampingi grup vocal N'SYNC tahun 2001 hingga 2002. Setelah itu ikut dengan Justin Timberlake dalam promo albumnya. Dari segi pengalaman, Greg memang cukup kenyang bermain dengan penyanyi-penyanyi Top 40.

Salah satu album Greg yang menarik yaitu album Extraction yang menampilkan salah satu dewa bass Victor Wooten, dan drummer Dennis Chamber. Ia juga pernah bermain dengan banyak musisi dunia mulai dari Michael Jackson, Santana, Vitalij Kuprij, Tetsuo Sakurai, James Murphy, dll. Sebuah album kompilasi berjudul 'A Guitar Supreme' juga turut ia hadiri. Di album itu ia menampilkan satu nomor berjudul 'Giant Steps'. Selain Greg, album itu juga menampilkan master-master gitar seperti Steve Lukather, Frank Gambale, Eric Johnson, dll.

Tahun 2004 Greg turut mengisi part gitar pada album solo Jordan Ruddes yang berjudul 'Rhythms of Time'. Selain dirinya masih ada Joe Satrani, Vinnie Moore, Steve Morse, dan beberapa musisi lainnya. Ia juga termasuk gitaris yang punya jadwal sangat sibuk. Ia banyak tampil di berbagai klinik, pameran musik, kolaborasi, dan beberapa tur kecil diseluruh dunia. Sebuah video lesson Greg Howe sangat layak untuk dikoleksi.

Richie Kotzen

Nama Lengkap: Richie Kotzen
Website: www.richiekotzen.com
Group Band Sebelumnya: Poison, Vertu, & Mr.big
Gitar: Fender Richie Kotzen Stratocaster, Telecaster & Ibanez
Tempat/Tgl Lahir: Sekitar tahun 1970 di Reading, Pennsylvania
Pengaruh: Jason Becker, Eddie Van Halen,
Keahlian: Tapping, Legato, Blues Vocal, dll.

Berbicara tentang gitaris shredder paling keren, mungkin Richie Kotzen salah satunya. Seperti halnya Jason Becker, Richie Kotzen juga merupakan gitaris muda yang sangat berbakat. Pada usia 17 tahun kemampuan Richie dalam permainan gitarnya telah di atas rata-rata. Hal ini dapat Anda saksikan di album solo perdananya "Richie Kotzen" (self-titled diproduseri oleh guru gitarnya: Jason Becker, juga diluncurkan oleh Mike Varney dari Shrapnel Records) dan video lesson Richie Kotzen "Rock Chops" (dari REH Video). Anda dapat menyaksikan betapa menakjubkan kecepatan Richie dalam memainkan teknik legato atau tapping.

Pada usia 20 tahun Richie kemudian dikenal kalangan umum ketika ia pertama kali bergabung dengan band terkenal: Poison (menggantikan posisi gitaris CC.Deville). Pengaruh Richie yang sedemikian besarnya bahkan sanggup mengganti warna musik band Poison di album "Native Tongue" (1993). Album ini berhasil mencapai platinum dengan 2 single yang berhasil masuk ke TOP 20 Single: "Stand" dan "Until You Suffer Some (Fire and Ice)". Kedua lagu single ini ditulis oleh Richie juga. Anda ingin menyaksikan penampilan Richie di video? Anda dapat menyaksikannya di video konser Poison tsb. Kini Richie lebih terkenal lagi setelah dia bergabung dengan band Mr.BIG, menggantikan posisi Paul Gilbert.

Richie besar di Los Angeles dan pertama kali memainkan piano pada usia 5 tahun. Selanjutnya Richie pertama kali mempelajari gitarnya pada usia 7 tahun, diinspirasikan oleh sebuah poster KISS. Pada usia 17 tahun Richie sudah meluncurkan album solo NeoClassic pertamanya dan ditampilkan di sampul & column majalah Guitar World. Pada album solo kedua (Fever Dream - 1990), ketiga (Electric Joy - 1991) dan keempatnya Richie mengganti warna musiknya ke Modern Blues dan mengisi vocal sendiri di semua album tsb. Di luar dugaan kualitas vocal blues Richie sangatlah bagus untuk seorang gitaris shredder!

Pada tahun 1992 Richie tampil di rekaman "Guitars That Rule The World Vol.I" dengan lagu "Chype Fluxx" bersama giatris ngetop lainnya seperti Paul Gilbert, Yngwie, Nuno, Reb Beach, dll. 1 tahun kemudian (1993) Richie yang telah bergabung dengan band Poison akhirnya harus keluar dari band tersebut karena Richie menikahi pacar drummer Poison (Rikki Rocket).

Setelah itu Richie meluncurkan banyak sekali solo album dari Jazz Fusion, Punk, Soul & Blues. Nama-nama solo album Richie adalah sbb: Inner Galactic Fusion Experience (1995), Bi-Polar Blues (1999), Break It All Down (2000), Something To Say (2000), Wave Of Emotion (2000) & What Is... (2000). Richie juga ikut mengisi di rekaman blues "L.A. Blues Authority Vol.5 - Cream Of The Crop" (1994) dan mengisi di album Jazz Fusion dengan band Vertu.

Pada tahun 1999 ketika gitaris terkenal Paul Gilbert memutuskan untuk meninggalkan band Mr.Big, Richie terpilih untuk mengganti posisi Paul di album terbaru Mr.BIG "Get Over It" yang terjual lebih dari 175.000 copy pada 2 minggu pertama di Jepang dan disusuli oleh tour Asianya yang cukup sukses.

Steve Morse

Nama Asli : Steven J. Morse
Tempat/Tgl Lahir : Hamilton, Ohio, USA / 28 Juli 1954
Gaya Permainan : Blues & Hard Rock
Group Band Sebelumnya : Kansas, The Plague, Dixie Grit, The Dregs,
Group Band sekarang : Deep Purple, Steve Morse Band
Pengaruh musikal : Deep Purple, Joe Perry, Jimi Hendrix, Jeff Beck, Eric Clapton(Cream), George Harrison, Eric Johnson, Keith Richards
Gitar Yang Digunakan : custom (body telecaster, neck strat), Ernie Ball Steve Morse model
Ampli : Digitech 2101 , ADATs, Peavey combo amp, Crate combo amp, A Carvin Vintage head, Peavey Tube head, A Trace Elliot, Marshall, Ampeg V4. Neuman TLM 170, AKG 414, Shure (57 and beta 57), Shure condensor 81, Audio Technica,speaker JBL 120's, cabinet open back Carvin
PickUp : (Lima buah pada satu gitar) DiMarzio (neck to bridge): DP-205 Morse Signature, 20.5K, DP-108 Vintage, Single Coil, 6.0K, Proprietary Custom Wound, 5.5K, DP-200 Morse Signature, 9.6K


Band pertama Steve adalah The Plague(bersama kakaknya Dave), setelah remaja ia sekolah di Richmond Academy di Augusta, di sana lah Steve bertemu dengan Andy West(yang akhirnya menjadi bassist Dixie Dregs), pada akhir 60 an Dixie Grit terbentuk, dengan formasi yang di isi oleh orang-orang yang sangat berbakat yaitu Steve Morse pada gitar, Andy West pada bass, Johnny Carr pada keyboard, Frank Brittingham pada vokal/gitar and kakak steve mengisi posisi drummer. Pada awalnya Dixie Dregs sering memainkan lagu-lagu Led Zeppelin dan Cream.

Setelah Dixie Grit bubar, ada dua orang anggotanya yang masih ingin melanjutkan bermain musik, yaitu Steve Morse dan Andy West, saat itu hanya mereka yang tersisa(Dregs) dari band. Aleh karena itulah mereka menamakan diri mereka Dixie Dregs. Mereka terbentuk sekitar tahun 1971-1972

Setelah SMA(High School), steve morse (yang seringkali dihukum karena ia tidak ma memotong rambutnya) melanjutkan studinya ke University of Miami's School of Music, yang memiliki reputasi bagus dalam mencetak musisi amerika saat itu. Beberapa saat kemudian Andy West juga menyusulnya ke sekolah yang sama.

Di universitas tersebut, Steve memiliki proyek studi yang merupakan sebuah band bernama Rock Ensemble II, mereka seringkali tampil di kampus dan menjadi perhatian orang-orang saat itu. Steve sendiri mengikuti program jazz tradisional, dengan instrumen utamanya adalah gitar klasik. Pada masa kuliahnya ini Steve menjadi panutan dan sangat dikenal di kalangan mahasiswa sebagai seseorang yang pendiam, dengan rambut panjang yang pirang, selalu bermain dengan telecasternya yang ber neck Stratocaster, dan selalu memindahkan pick upnya saat memainkan lead gitar.

Setelah semua anggotanya selesai kuliah, Rock Ensemble II mengganti namanya menjadi Dixie Dregs. Gitar “hybrid” yang digunakan Steve pada masa kuliahnya tersebut adalah hasil rakitan tangan Steve sendiri. Ia merakit gitarnya yang terdiri dari body fender telecaster(ia membuat sendiri pick guardnya), neck Stratocaster, bridge tune-o-matic Gibson, tailpiece dari gitar senar 12, fret Gibson(jumbo) pada necknya, dan lima buah pick up! (Gibson humbucker, fender strat, telecaster, dimarzio custom made, dan pickup buatan 360 system) dan tiga switch. Steve sendiri pernah menamakan gitarnya sebagai frankestein telecaster.

Dixie dregs saat itu memiliki karakter ke arah fusion, blue grass, jazz, groovy funk, rock n roll. Selain membuat karyanya sendiri mereka juga memainkan lagu-lagu dari Mahavishnu Orchestra dan Allman Brothers band.

Setelah membuat beberapa album(1977- Free Fall, 1980 - What If), pada tahun 1981 karena alasan komersial Dixie dregs mengubah namanya menjadi “The Dregs”. Pada tahun tersebut lagu mereka Unsung Heroes menjadi nominasi Grammy Awards untuk kategori Best Instrumental Performance.

Pada tahun 1983 The Dregs berpisah dan masing2 personil mengerjakan berbagai proyeknya sendiri. Setelah itu Steve Morse lebih banyak menggunakan pen dari pada gitarnya, pada masa tersebut ia menulis sampai lebih dari 100 artikel dalam berbagai majalah mengenai gitar dan musik juga filosofinya.

Setelah cukup lama menulis, pada tahun 1984 Steve membentuk bandnya “Steve Morse Band” yang memiliki 3 orang personil(Steve M-Gitar, Jerry Peek-Bass, dan Doug Morgan-Drum), mereka mengeluarkan album pertamanya yang berjudul “The Introduction”. Pada masa-masa tersebut Steve juga bekerja sama dengan Albert Lee

Pada tahun yang sama Steve di rekrut menjadi gitaris di band Kansas, namun ia juga masih terus bekerja bersama Steve Morse Bandnya.Saat bekerja bersama Kansas, Steve Morse sempat berpindah jalur dari musik menjadi Pilot pesawat terbang komersil(saat itulah akhirnya ia memotong rambutnya menjadi pendek). Hal ini banyak di sebabkan karena kejenuhannya terhadap industri musik saat itu yang sangat menekan dan membatasi karya musisi itu sendiri. Namun saat itu ia tidak keluar dari Kansas, ia juga mengerjakann album Kansas yang berjudul “In the Spirit of Things” saat ia bekerja menjadi pilot.

Setelah berhenti menjadi pilot, ia kembali ke dunia musik dan ia memutuskan untuk keluar dari Kansas. Hal yang cukup berpengaruh pada kembalinya ia ke dunia musik adalah undangan untuk bergabung dengan Linyrd Skinyrd pada konser mereka di akhir 80’an. Saat itu ia menyadari bahwa bermain musik tidak seburuk yang dipikirkan sebelumnya.

Pada akhir 80’an, Steve Morse berkonsentrasi pada proyek-proyek solonya. Pada masa itu(masa di mana para monster gitar muncul : steve vai, Joe Satch, dan eric Johnson) . Saat itu Steve memenangkan Guitar Player Magazine’s Readers Poll untuk kategori Best Overall Guitarist untuk 5 tahun berturut-turut!

Pada tahun 1993 Deep Purple kehilangan gitarisnya Richie Blackmore dan setelah setahun mereka mengadakan tour bersama Joe Satriani sebagai gitaris, akhirnya pada tahun 1994 mereka merekrut Steve Morse sebagai gitaris tetap mereka berikutnya.

Setelah mengikuti beberapa rangkaian tour akhirnya pada tahun 1998 Steve Morse bersama Deep Purple mengeluarkan album “Purpendicular”, setelah itu mereka menjalankan rangkaian tour besar yaitu “Total Abandon Tour” pada tahun 1999.

Pada tahun 2000 Steve Morse mengeluarkan solo Albumnya yang berjudul Major Impact, yang berisi tribute untuk para pemain gitar dan band yang mempengaruhinya seperti John McLaughlin(Mahavishnu Orchestra), Alex Lifeson, Jimi Hendrix, Jeff Beck, Eric Clapton(Cream), George Harrson, Eric Johnson, Keith Richards, dll. Tahun 2002 Steve Morse Band mengeluarkan album yang berjudul “Split Decision”. Pada tahun 2004 Steve Morse mengeluarkan “Major Impacts 2”, yang juga berisikan tribute untuk band dan para gitaris yang mempengaruhinya seperti Joe Perry, Lynird Synyrd, The Yardbirds, Bach, Genesis, Cajun, ZZ Top, Deep Purlpe, Ted Nugent , dll.

Jumat, 13 Agustus 2010

Pengertian Musik



Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:

  • Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.
  • Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
  • Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Ada beberapa pendapat mengenai musik, diantaranya :
  • Aristoteles mengatakan bahwa musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
  • Herbert Spencer, seorang filsuf Inggris mempertimbangkan musik sebagai seni murni tertinggi yang terhormat. Dengan demikian musik adalah pengalaman estetis yang tidak mudah dibandingkan pada setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan sesuatu dengan berbagai cara 
  • Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah: ”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional” 
  • Romain Rolland berpendapat bahwa musik adalah suatu janji keabadian. 
  • Sydney Smith musik ialah satu satunya pesona termurah dan halal di muka bumi. 
  • Goethe berpendapat bahwa musik mengangkat dan memuliakan apa saja yang diekspresikannya. 
  • Mendelssohn meyakini bahwa musik dapat mencapai suatu wilayah yang kata-kata tidak sanggup. 
  • Tchaikovsky berkata bahwa musik adalah ilham yang menurunkan kepada kita keindahan yang tiada taranya. 
  • Prier mengatakan musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.
Namun terlepas dari semua itu, penulis melihat bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat mengenai pengertian musik. Itu tergantung dari sudut pandang seseorang, latar belakang seseorang, kepribadian seseorang, lingkungan dan banyak lagi faktornya. Mungkin bisa di bilang juga, musik adalah sesuatu yang abstrak. Bisa dirasakan atau di dengar namun tidak bisa di ungkapkan. Sama hal nya dengan perasaan hati seperti sedih, kesal, marah, cinta, dan lain-lain. Kita tahu apa itu sedih, apa itu cinta, tapi setiap orang akan berbeda dalam mendefinisikannya ataupun mengungkapkan pendapatnya.

Mungkin disini penulis ingin mengambil sebuah kesimpulan tentang musik meskipun kesimpulan ini penulis yakini berbeda dengan kesimpulan anda. " Musik adalah Kesatuan bunyi yang beraturan dan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi seseorang yang merasakan ataupun mendengarnya ".

Music adalah suara Jiwa yang Merdeka

Musik adalah bagian dari kehidupan yang sulit dipisahkan.Dari bangun tidur sampai tidur kembali.helaan dan hembusan nafas.Musik sudah mendarah daging dalam lingkaran waktu manusia.Tak bisa dibayangkan
jika hidup ini hampa alunan lagu dan derai rangkaian indah nada.Mungkin dunia akan meratap,karena sepi telah menelanjangi munafik ramainya.Yang termarjinalkan sudah.

Musik adalah makanan bagi jiwa-jiwa yang "hidup".Musik adalah bahasa rasa.Tak bisa menafikannya begitu saja.Dalam setiap detik dan dentang waktu,musik memberikan rona dalam setiap sendi nafas perasaan,pikiran,dan tindakan.Sebuah keseimbangan harmoni hidup yang indah.

Musik adalah interpretasi jiwa dari individu-individu yang merdeka.Jdi,musik adalah kreatifitas.Dan kreatifitas adalah ketulusan yang bebas.Tak ada tekanan dan aturan-aturan yang dapat memagarinya.Biarkan kreatifitas terbang melayang tinggi ke angkasa pelangi rasa jiwa.

Musik adalah karya seni.Layaknya karya seni yang lain,seperti lukisan,patung,ukiran,tarian,dll.Ia begitu subjektif.Tergantung penafsiran masing-masing orang.Sebuah karya seni dikatakan bagus/bernilai seni tinggi bagi sesseorang,tapi belum tentu bagi orang lain.Dan sebuah penafsiran bersumber dari selera setiap pribadi-pribadi yang berbeda.Jadi kita tidak bisa memaksakan pemaknaan yang sama pada sebuah karya seni.Dan dalam hal ini khususnya adalah musik.

Adanya interpretasi musik yang berbeda-beda adalah sebuah kewajaran.Karena itulah banyak genre/aliran musik yang bermunculan.Mulai dari Rock,Punk,Underground,Pop,Jazz,metal,hip hop,dangdut,sampai dengan musik tradisional/etnik.Demi untuk pemuasan jiwa seseorang.

Lalu........kenapa orang harus mempermasalahkan karya dan selera musik orang lain.Hanya karena merasa musik yang satu di anggap lebih jelek/berkasta rendah daripada musik yang lain.Bukankah standart "bagus" dalam musik begitu subjektif,tak ada standart "objektif" yang dapat mengukurnya.

Bagi para musisi,biarkan mereka menghasilkan sebuah kreatifitas tanpa ada intervensi dan aturan-aturan di luar dirinya,yang bisa mematikan kreatifitasnya tersebut.Biarkan mereka bebas mengekspresikan apa yang ia ingin ungkapkan dalam dirinya.Sehingga menghasilkan karya seni yang tulus.Dan bukan hanya untuk menyenangkan kuping pendengarnya,tapi juga bisa menyentuh jiwa penikmatnya.Dan yang paling penting adalah antara para musisi bisa saling menghargai karya masing-masing.

Dan bagi para penikmat musik.Nikmatilah dan dengarkan musik yang ingin kau dengar.Puaskan dahaga jiwamu.Tapi juga hargailah selera musik orang lain.Karena itu adalah hak pribadi mereka/masing-masing orang.Jika kita tidak suka pada sesuatu bukan berarti kita harus membenci dan antipati pada hal tersebut kan........???!!!

Sekali lagi,hargailah segala perbedaan.Dan syukurilah semua itu.Karena pada dasarnya segala perbedaan itu adalah anugerah.Yang membuat hidup kita lebih berwarna.Dan perbedaan membangun pribadi dan jiwa menjadi lebih "kaya" dan "tangguh".........

Rumi Tentang Musik dan Puisi




Seperti sufi pada umumnya, Rumi bukan hanya seorang pencinta puisi. Tetapi juga seluruh cabang seni seperti musik, tari dan seni rupa. Bagi sufi secara umum seni religius dan kerohanian dapat dijadikan bukan hanya sebagai sarana dakwah, tetapi untuk meningkatkan bobot pengalaman religius dan kerohanian itu sendiri. Dengan kata lain seni sebagai sarana kontemplasi dan meditasi, dan kendaraan naik menuju pengalaman kerohanian yang lebih tinggi. Pada peringkat ini dia berfungsi sebagai pemulihan bagi jiwa manusia. Karena itu tak mengherankan filosof dan dokter seperti Ibn Sina menggunakan musik sebagai sarana pengobatan bagi pasien yang mengalami gangguan jiwa.


Dalam wawasan estetika sufi, seni sebagai ungkapan jiwa memiliki setidak-tidaknya empat fungsi yang bermanfaat bagi pemulihan jiwa. Pertama, ‘tajarrud’ pembebasan jiwa dari hal-hal yang bersifat duniawi dan kebendaan melalui hal-hal yang bersifat duniawi. Bunyi yang merupakan media musik, kata yang merupakan media puisi, bentuk dan watrna yang merupakan media seni rupa, gerak yang merupakan media tari – berasal dari hal-hal yang duniawi. Namun dapat dijadikan tangga naik menuju pengalaman kerohanian setelah diolah oleh seniman secara estetik dan kreatif. Kedua, “tawajjud” (dari kata wajd yang artinya perjumpaan dalam hati, kekusyukan, ekstase). Seni memberikan kekusyukan sebab itu dapat dijadikan sarana kontemplasi dan meditasi. Ketiga, seni mendidik jiwa manusia untuk mengendalikan dan membimbing perasaan atau emosi menjadi positif. Keempat, seni juga memiliki fungsi sosial. Ia mengikat suatu komunitas dalam kebersamaan. Musik yang melanjutkan semangat perjuangan misalnya dapat meningkatkan dan menyatukan semangat juang suatu komunitas.

Sebagai seorang sufi, Rumi sendiri dikenal seorang pencipta komposisi musik dan lagu, serta seorang koreografer ulung pada zamannya. Beliau mahir meniup nay atau seruling. Alat musik kegemarannya selain seruling adalah rebab, biola, rebana, tabla dan pandura. Bukunya Matsnawi diawali dengan pemaparan “Kisah Lagu Seruling”, yang melambangkan dan mengekspresikan kerinduan para sufi untuk kembali ke kampung halamannya yang abadi di alam ketuhanan. Musik yang indah baginya adalah ungkapan kerinduan seseorang terhadap asal usul kerohaniannya di alam yang sebenarnya tidak jauh dari dirinya.

Menurut Rumi kerinduan segala sesuatu kepada asal-usulnya atau permulaan kejadian dirinya bersifat kudrati. Dalam Mathnawi III:4436-7, beliau menulis:

Hasrat tubuh akan padang hijau dan air memancur
Terbit karena ia (Adam) berasal dari tempat itu (Taman Eden)
Kerinduan jiwa kepada Kehidupan dan Yang Maha Hidup
Terbit karena ia berasal dari Jiwa Abadi

Dalam sajak “Kisah Lagu Seruling” Rumi mengumpamakan kerinduan seorang sufi untuk bersatu dengan Tuhannya sebagai kerinduan suling yang ingin bersatu semula dengan asalnya iaitu batang pokok bambu yang rimbun. Rasa pilu yang terdengar melalu lagu seruling terbit karena kesedaran bahwa ia terpisah jauh dari batang pokok bambu yang merupakan tempatnya yang asal dan sebenar. Hasratnya untuk kembali dan bersatu semula dengan asalnya itu menyebabkan ia tergerak menyampaikan keluh-kesahnya dalam nyanyian yang merdu. Suling atau seruling melambangkan jiwa yang rindu kepada asal-usul kerohaniannya dalam alam metafizik, dan kerinduannya itu dibakar oleh api cinta. Karena dibakar oleh api cinta maka nyanyian indah dan lagu merdu dapat dihasilkan.
Dalam sajak itu Rumi hendak menjelaskan bahwa semua bentuk seni yang indah berasal dari hati seorang seniman yang cinta akan keindahan hakiki dan dari perasaan rindunya yang membara untuk mencapai keindahan tersebut. Melalui lagu atau nyanyian yang disampaikannya itu seseorang berikhtiar mengekpresikan dan merealisasikan dirinya. Dalam bahagian awal “Kisah Lagu Seruling” Rumi menyatakan, bermaksud:

Dengan alunan pilu seruling bambu
Sayu sendu lagunya menusuk kalbu
Sejak ia bercerai dari batang pokok rimbun
Sesaklah hatinya dipenuhi cinta dan kepiluan

Walau dekat tempatnya laguku ini
Tak seorang tahu serta mau mendengar
O kurindu kawan yang mengerti perumpamaan ini
Dan mencampur rohnya dengan rohku

Api cintalah yang membakar diriku
Anggur cintalah yang memberiku cita mengawan
Inginkah kau tahu bagaimana pencinta luka?
Dengar, dengar alunan lagu seruling bambu

Melalui ungkapan “Inginkah kau tahu bagaimana pencinta luka? Dengar, dengar alunan lagu seruling bambu!” Rumi menyatakan bahwa mereka yang ingin mengetahui derita jiwa para sufi, yang membuat ia merindukan Tuhannya, agar mendengar kisah lagu seruling dan memahamkan maknanya. Seruling menyampaikan lagu yang sendu dan pilu, namun indah dan merdu, karena kepiluannya yang mendalam disebabkan terpisah dari asal-usul kerohaniannya.
Kepiluan disebabkan berpisah dengan seseorang atau kampung halaman membuat kerinduan seseorang terbakar, dan rindu merupakan permulaaan dari cinta. Ungkapan ‘api cinta’ yang dinyatakan Rumi dalam sajaknya itu ialah api rindu. Sama seperti halnya cinta, rasa rindu dapat membawa jiwa atau fikiran seseorang terbang jauh melampaui awan gemawan untuk menemui orang yang dirindui atau dicintai. Dalam sajak di atas Rumi sekaligus juga hendak menyatakan bahwa musik atau nyanyian dapat dijadikan media menyampaikan rasa rindu dan media untuk terbang jauh ke alam transendental atau kerohanian.


Dalam sajaknya yang lain Rumi menyatakan bahwa nyanyian yang merdu dan musik keagamaan yang indah dapat menerbitkan perasaan rindu dan cinta bangkit dalam hati pendengarnya. Hal ini dapat terjadi disebabkan lagu keagamaan yang indah dan penuh harmoni dapat membawa ingat jiwa manusia kepada suara-suara yang pernah di dengarnya dalam alam keabadian. Menurut al-Qur`an Adam dan Hawa, yang merupakan nenek moyang umat manusia, pada mulanya bermukim di Taman Firdaus atau Taman Eden yang diliputi oleh keindahan. Di sana mereka akrab sekali dengan lagu-lagu dan suara yang indah. Maka suara musik atau lagu keagamaan yang indah dapat membakar kerinduan jiwa manusia kepada syurga, yang merupakan tempatnya yang asal. Rumi menulis, yang maksudnya:

Nada suling dan puput yang menawan telinga
Dikatakan dari putaran angkasa biru asalnya
Sedangkan iman yang mengatas rantai angan dan cita
Tahu siapa pembuat suara sumbang dan merdu

Kami ialah bahagian dari Adam, bersamanya kami dengar
Lagu indah para malaikat dan serafim
Kenangan kami, walau tolol dan menyedihkan
Sentiasa tertambat pada alunan musik syurga

O, Musik ialah darah dan daging para pencinta
Musik menggetarkan jiwa sehingga terbang ke angkasa
Bara berpijar, api abadi dalam hati semakin berkobar
Kami dengar sentiasa dan hidup dalam ria dan damai

Dalam sajaknya yang lain Rumi menyatakan betapa besarnya pengaruh musik keagamaan kepada jiwa pendengarnya:
.
Gemuruh bunyi terompet dan gedebam suara genderang
Serupa dengan suara gemuruh nafiri alam semesta
Para filosof berkata keselarasan ini dari perputaran angkasa asalnya
Melodi yang dilagukan orang dengan pandura dan kerongkongan
Sesungguhnya ialah suara perputaran angkasa
Para pemeluk agama yang teguh percaya
Pengaruh syurga membuat yang tak menyenangkan menjadi indah
Sejak itulah musik merupakan hidangan para pencinta Tuhan
Karena di dalam musik ada cita rasa ketenteraman jiwa
Apabila jiwa mendengar lagu dan suara seruling
Ia mengumpulkan tenaga dan menjelmakannya ke dalam tindakan
Api cinta semakin berkobar-kobar karena nada lagu yang indah
Seperti semangat orang melemparkan benda berat ke dalam air

Selain dapat membawa pendengarnya ke alam transendental, musik keagamaan dapat memberi ketenangan kepada jiwa dan juga memberi kekuatan, dan dengan demikian keimanan terhadap Sang Kebenaran Tertinggi semakin teguh dan mendalam. Cinta yang mendalam kepada Tuhan dikaitkan dengan tumbuhnya kekuatan batin, dan musik dapat memberi perangsang ke arah itu.

Lagu Seruling

“Lagu Seruling” adalah untaian sajak pembukaan dalam kitab Matsnawi. Dikatakan di dalamnya, bahwa “Setiap orang yang berada di tempat yang jauh dari asalnya, akan merasa rindu untuk kembali ke masa tatkala ia masih bersatu dengannya (asalnya)”. Kerinduan tersebut dilambangkan dengan kerinduan seruling untuk bersatu semula dengan batang pokok bambu. Ungkapan tersebut diilhamkan oleh ayat al-Qur`an, “Inna li` Llah wa inna ilayhi raji`un” (Sesungguhnya dari Tuhan dan kembali kepada Tuhan).
Ungkapan di atas menjelaskan bahwa asas kewujudan segala sesuatu bersifat spiritual. Manusia ialah makhluq atau ciptaan Tuhan paling indah dan sempurna dilihat dari sudut kerohanian, karena menurut al-Qur`an manusia itu dicipta mengikut surah-Nya (gambar-Nya) dan ke dalam diri manusia Tuhan meniup roh. Berlandaskan kenyataan tersebut maka roh dipandang sebagai hakikat terdalam diri manusia. Maka itu para sufi menyatakan bahwa di dalam roh manusia ada bahagian paling inti yang merupakan rahsia Tuhan (sirr Allah). Dengan itu manusia pertama sekali ialah makhluq spiritual, bukan makhluq jasmani. Yang menentukan kehidupan manusia ialah kerohaniannya.

Rumi juga menyatakan bahwa “Roh tidak terdinding dari tubuh, pun tubuh tidak terdinding dari roh, namun tubuh tidak diperkenankan melihat roh”. Dengan itu roh dan tubuh sebetulnya dekat, tetapi tubuh tidak dapat melihat roh. Ungkapan tersebut didahului dengan ungkapan, “Rahsia laguku tidak jauh tempatnya dari ratapku, namun mana ada telinga mandengar dan mata melihat.” Ini bermakna makna atau rahsia yang tersembunyi dalam lagu sendu seruling bambu tidak dapat difahamkan dengan pemahaman biasa. Ia dapat difahamkan melalui pendengaran dan penglihatan batin (makrifat).

Terbitnya kesedaran jiwa dan roh akan asal-usul kerohaniannya digerakkan oleh Cinta, bukan oleh logika. Kata Rumi, “Inilah api Cinta yang bersemayam dalam seruling bambu, inilah kobaran semangat Cinta yang terkandung dalam anggur”. Seruling bambu merujuk kepada jiwa yang diresap kerinduan mendalam kepada Tuhan, kobaran semangat Cinta dalam anggur merujuk kepada ekstase atau kemabukan mistikal dalam jiwa seorang sufi yang tertawan oleh keindahan-Nya.

Tubuh dan roh merupakan dua entitas yang sesungguhnya bertentangan, namun menjadi satu dalam diri manusia. Karena tubuh dan roh pada dasarnya saling bertentangan, maka pertentangan yang ada dalam jiwa manusia merupakan perkara biasa atau kudrati. Tubuh (hawa nafsu) memandang bahwa lagu kerohanian yang didengar dari suling bambu merupakan racun, tetapi roh atau jiwa yang rindu kepada Yang Haqiqi memandang lagu tersebut sebagai obat penawar atau obat yang dapat menyembuhkan duka disebabkan rindu.Kata Rumi, “Siapa pernah melihat racun dan obat penawarnya sekaligus seperti seruling?”

Demikian menurut Rumi, esensi musik adalah racun dan sekaligus obat penawarnya. Secara hakiki yang disampaikan dalam musik adalah kepiluan dan sekaligus kegembiraan. Terlalu berlebihan mengungkapkan kepiluan atau kesedihan membuat musik jadi sentimental. Terlalu berlebihan mengungkapkan kegembiraan menjadikan musik hanya sebagai ungkapan hura-hura. Fungsinya sebagai pembawa jalan kenaikan atau perenungan menjadi berkurang.