Sabtu, 14 Agustus 2010

Steve Morse

Nama Asli : Steven J. Morse
Tempat/Tgl Lahir : Hamilton, Ohio, USA / 28 Juli 1954
Gaya Permainan : Blues & Hard Rock
Group Band Sebelumnya : Kansas, The Plague, Dixie Grit, The Dregs,
Group Band sekarang : Deep Purple, Steve Morse Band
Pengaruh musikal : Deep Purple, Joe Perry, Jimi Hendrix, Jeff Beck, Eric Clapton(Cream), George Harrison, Eric Johnson, Keith Richards
Gitar Yang Digunakan : custom (body telecaster, neck strat), Ernie Ball Steve Morse model
Ampli : Digitech 2101 , ADATs, Peavey combo amp, Crate combo amp, A Carvin Vintage head, Peavey Tube head, A Trace Elliot, Marshall, Ampeg V4. Neuman TLM 170, AKG 414, Shure (57 and beta 57), Shure condensor 81, Audio Technica,speaker JBL 120's, cabinet open back Carvin
PickUp : (Lima buah pada satu gitar) DiMarzio (neck to bridge): DP-205 Morse Signature, 20.5K, DP-108 Vintage, Single Coil, 6.0K, Proprietary Custom Wound, 5.5K, DP-200 Morse Signature, 9.6K


Band pertama Steve adalah The Plague(bersama kakaknya Dave), setelah remaja ia sekolah di Richmond Academy di Augusta, di sana lah Steve bertemu dengan Andy West(yang akhirnya menjadi bassist Dixie Dregs), pada akhir 60 an Dixie Grit terbentuk, dengan formasi yang di isi oleh orang-orang yang sangat berbakat yaitu Steve Morse pada gitar, Andy West pada bass, Johnny Carr pada keyboard, Frank Brittingham pada vokal/gitar and kakak steve mengisi posisi drummer. Pada awalnya Dixie Dregs sering memainkan lagu-lagu Led Zeppelin dan Cream.

Setelah Dixie Grit bubar, ada dua orang anggotanya yang masih ingin melanjutkan bermain musik, yaitu Steve Morse dan Andy West, saat itu hanya mereka yang tersisa(Dregs) dari band. Aleh karena itulah mereka menamakan diri mereka Dixie Dregs. Mereka terbentuk sekitar tahun 1971-1972

Setelah SMA(High School), steve morse (yang seringkali dihukum karena ia tidak ma memotong rambutnya) melanjutkan studinya ke University of Miami's School of Music, yang memiliki reputasi bagus dalam mencetak musisi amerika saat itu. Beberapa saat kemudian Andy West juga menyusulnya ke sekolah yang sama.

Di universitas tersebut, Steve memiliki proyek studi yang merupakan sebuah band bernama Rock Ensemble II, mereka seringkali tampil di kampus dan menjadi perhatian orang-orang saat itu. Steve sendiri mengikuti program jazz tradisional, dengan instrumen utamanya adalah gitar klasik. Pada masa kuliahnya ini Steve menjadi panutan dan sangat dikenal di kalangan mahasiswa sebagai seseorang yang pendiam, dengan rambut panjang yang pirang, selalu bermain dengan telecasternya yang ber neck Stratocaster, dan selalu memindahkan pick upnya saat memainkan lead gitar.

Setelah semua anggotanya selesai kuliah, Rock Ensemble II mengganti namanya menjadi Dixie Dregs. Gitar “hybrid” yang digunakan Steve pada masa kuliahnya tersebut adalah hasil rakitan tangan Steve sendiri. Ia merakit gitarnya yang terdiri dari body fender telecaster(ia membuat sendiri pick guardnya), neck Stratocaster, bridge tune-o-matic Gibson, tailpiece dari gitar senar 12, fret Gibson(jumbo) pada necknya, dan lima buah pick up! (Gibson humbucker, fender strat, telecaster, dimarzio custom made, dan pickup buatan 360 system) dan tiga switch. Steve sendiri pernah menamakan gitarnya sebagai frankestein telecaster.

Dixie dregs saat itu memiliki karakter ke arah fusion, blue grass, jazz, groovy funk, rock n roll. Selain membuat karyanya sendiri mereka juga memainkan lagu-lagu dari Mahavishnu Orchestra dan Allman Brothers band.

Setelah membuat beberapa album(1977- Free Fall, 1980 - What If), pada tahun 1981 karena alasan komersial Dixie dregs mengubah namanya menjadi “The Dregs”. Pada tahun tersebut lagu mereka Unsung Heroes menjadi nominasi Grammy Awards untuk kategori Best Instrumental Performance.

Pada tahun 1983 The Dregs berpisah dan masing2 personil mengerjakan berbagai proyeknya sendiri. Setelah itu Steve Morse lebih banyak menggunakan pen dari pada gitarnya, pada masa tersebut ia menulis sampai lebih dari 100 artikel dalam berbagai majalah mengenai gitar dan musik juga filosofinya.

Setelah cukup lama menulis, pada tahun 1984 Steve membentuk bandnya “Steve Morse Band” yang memiliki 3 orang personil(Steve M-Gitar, Jerry Peek-Bass, dan Doug Morgan-Drum), mereka mengeluarkan album pertamanya yang berjudul “The Introduction”. Pada masa-masa tersebut Steve juga bekerja sama dengan Albert Lee

Pada tahun yang sama Steve di rekrut menjadi gitaris di band Kansas, namun ia juga masih terus bekerja bersama Steve Morse Bandnya.Saat bekerja bersama Kansas, Steve Morse sempat berpindah jalur dari musik menjadi Pilot pesawat terbang komersil(saat itulah akhirnya ia memotong rambutnya menjadi pendek). Hal ini banyak di sebabkan karena kejenuhannya terhadap industri musik saat itu yang sangat menekan dan membatasi karya musisi itu sendiri. Namun saat itu ia tidak keluar dari Kansas, ia juga mengerjakann album Kansas yang berjudul “In the Spirit of Things” saat ia bekerja menjadi pilot.

Setelah berhenti menjadi pilot, ia kembali ke dunia musik dan ia memutuskan untuk keluar dari Kansas. Hal yang cukup berpengaruh pada kembalinya ia ke dunia musik adalah undangan untuk bergabung dengan Linyrd Skinyrd pada konser mereka di akhir 80’an. Saat itu ia menyadari bahwa bermain musik tidak seburuk yang dipikirkan sebelumnya.

Pada akhir 80’an, Steve Morse berkonsentrasi pada proyek-proyek solonya. Pada masa itu(masa di mana para monster gitar muncul : steve vai, Joe Satch, dan eric Johnson) . Saat itu Steve memenangkan Guitar Player Magazine’s Readers Poll untuk kategori Best Overall Guitarist untuk 5 tahun berturut-turut!

Pada tahun 1993 Deep Purple kehilangan gitarisnya Richie Blackmore dan setelah setahun mereka mengadakan tour bersama Joe Satriani sebagai gitaris, akhirnya pada tahun 1994 mereka merekrut Steve Morse sebagai gitaris tetap mereka berikutnya.

Setelah mengikuti beberapa rangkaian tour akhirnya pada tahun 1998 Steve Morse bersama Deep Purple mengeluarkan album “Purpendicular”, setelah itu mereka menjalankan rangkaian tour besar yaitu “Total Abandon Tour” pada tahun 1999.

Pada tahun 2000 Steve Morse mengeluarkan solo Albumnya yang berjudul Major Impact, yang berisi tribute untuk para pemain gitar dan band yang mempengaruhinya seperti John McLaughlin(Mahavishnu Orchestra), Alex Lifeson, Jimi Hendrix, Jeff Beck, Eric Clapton(Cream), George Harrson, Eric Johnson, Keith Richards, dll. Tahun 2002 Steve Morse Band mengeluarkan album yang berjudul “Split Decision”. Pada tahun 2004 Steve Morse mengeluarkan “Major Impacts 2”, yang juga berisikan tribute untuk band dan para gitaris yang mempengaruhinya seperti Joe Perry, Lynird Synyrd, The Yardbirds, Bach, Genesis, Cajun, ZZ Top, Deep Purlpe, Ted Nugent , dll.

1 komentar:

  1. Promo Lucky Draw Angpao 2019 Imlek Tahun 2570!
    Berhadiah s/d IDR 1.500.000,- Akan Dibagikan 5 Februari Jam 07.00 WIB Pagi
    Syarat & Ketentuan Bonus Berlaku Untuk Semua User ID Di Bolavita
    Segenap Management Bolavita Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2570
    Di Tahun Babi Tanah Diberikan Rejeki Lebih Banyak..
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .site
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    BBM: BOLAVITA
    WA: +628122222995

    BalasHapus