Jumat, 13 Agustus 2010

Pertunjukan Musik yang Indah...

Seperti berada di sebuah panggung "orchestra" dengan alat musik masing-masing yang harus dimainkan, demikianlah hidup kita. Manusia dengan hidupnya sebagai musisi dengan alat musiknya, dan dunia ini adalah panggungnya. Alat musik yang berbeda, suara musik yang berbeda, pemusik yang berbeda dan masing-masing memainkan yang menjadi kesukaannya, tapi bersatu menjadi nada-nada yang indah ketika para pemainnya mau diatur Sang Dirigen sebagai pemimpin yang mengarahkan alur permainannya.
Alunan musik yang indah berbicara tentang tiga hal, yang pertama tentang bagaimana seorang musisi menguasai bagaimana cara memainkan alat musiknya dengan baik dan benar. Yang kedua, bagaimana ia bisa menyatukan suara alat musiknya dengan suara alat musik musisi-musisi lain, dan yang terakhir sekaligus yang terpenting adalah bagaimana pandangan dan gerakan semua musisi yang berada di panggung dapat mengikuti arahan tangan Sang Dirigen dengan baik dan benar. 

Sama halnya dengan cara membuat suatu pertunjukan musik menjadi indah, begitu juga kita bisa membuat ”pertunjukan hidup” kita menjadi indah. Bagaimana kita menghidupinya adalah sama seperti bagaimana kita memainkan alat musik. Kita harus mengenalnya dan menguasainya. Kita tahu bahwa gitar tidak bisa asal dipetik, piano tidak bisa asal ditekan, drum tidak bisa asal dipukul, suling tidak bisa asal ditiup, begitu pula dengan alat-alat musik lain. Ya, dengan begitu kita harus sadar dan bisa menerima bahwa untuk menghidupi hidup kita masing-masing. Awalnya memang tidak mudah, kita harus mau berlatih memainkannya, butuh waktu, butuh kesabaran, dan butuh sebuah semangat yang tidak pernah menyerah sampai kita bisa memainkannya bahkan menguasainya. Tidak bisa asal-asalan! Itulah hal pertama yang perlu kita sadari.
“Bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku!” 2 Korintus 13 : 11
Hal kedua berbicara tentang bagaimana kita menyatukan suara alat musik kita dengan suara alat musik lain. Ketika semua musisi berdiri dalam satu panggung, mereka harus bisa bekerjasama menyatukan perbedaan yang ada di dalam diri mereka. Bisa dibayangkan bagaimana kekacauan yang terjadi jika sang gitaris memainkan lagu A, sang pianis memainkan lagu B, dan sang drumer memainkan lagu C dalam satu panggung dalam waktu bersamaan. Ya, dalam hidup ini kita harus menyadari bahwa perbedaan kita dengan orang lain adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari dengan memilih menjauhkan diri dari orang-orang yang berbeda dengan kita, tetapi sebaliknya kita harus belajar memilih mendekati perbedaan tersebut dan menyatukannya. Dan ketika harmonisasi itu berhasil, maka kita akan menyadari bahwa perbedaan kita satu dengan yang lain adalah keindahan sesungguhnya. Intinya, kita harus belajar membangun hubungan yang benar dan baik dengan orang lain. Satu hal yang perlu kita ingat adalah tidak ada kemudahan di dalamnya, yang ada adalah proses-proses sulit yang mungkin terjadi dimana kita harus menghadapi perbedaan sikap, karakter, atau bahkan kelemahan orang lain yang sulit kita terima, tetapi ketika kita bisa mengatasinya, maka keindahannya cukup membayar segala kesulitan yang pernah kita alami. 

Hal terakhir sekaligus yang terpenting adalah bagaimana para musisi bisa menyatukan permainannya dengan arahan Sang Dirigen. Bayangkan jika mereka tidak memfokuskan matanya kepada arahan Sang Dirigen, bayangkan jika Sang Dirigen menginstruksikan agar yang seorang berhenti tetapi ia tidak berhenti, atau yang seorang memulai tetapi ia tidak memulai karena tidak memperhatikan atau mengindahkan arahannya. Apakah musisi itu bisa dikatakan berhasil? Ia tidak hanya mengancam keberhasilannya, tetapi juga orang-orang yang satu panggung bersamanya. Ia tidak membuat keindahan, tetapi ia sebaliknya menimbulkan kekacauan. Ya, begitu pula hidup kita ini jika kita melepaskan pandangan kita dari Tuhan, Sang Dirigen kehidupan kita jika kita tidak mengindahkan arahanNya kepada kita untuk menjalani hidup ini dengan benar. Tuhan adalah Pemimpin kita, sama seperti seorang dirigen yang tahu bagaimana mengatur alunan musik menjadi indah, begitu pula Tuhan. Hanya Ia yang tahu bagaimana mengatur hidup kita agar bisa membuatnya menjadi yang indah, baik bagi kita, orang lain, maupun bagiNya. Tetapi semuanya itu dikembalikan kepada keputusan kita masing-masing, apakah kita mau dipimpin olehNya atau tidak? Keputusan, komitmen, dan kesetiaan kitalah yang akan menjawabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar